Kenangan, Kenyataan, dan Impian #MEmoryeah2014

Leave a Comment

Tahun 2015 semakin dekat, dan tahun 2014 akan segera berlalu. Banyak kisah - kisah yang udah terjadi di tahun 2014 ini. Mulai dari cerita senang, bahagia, suka, gembira, ceria, sejahtera sampai sentosa. Loh loh, itu mah sama aja cooy. Oiya, kenapa gue ga mencantumkan rasa sedih, duka, dsb? karena gue pikir apapun rasa kesedihan yang gue terima, itulah yang terbaik buat gue. Kita harus mensyukuri segala sesuatu yang dikasih Allah. beeh sehdaap.

Disini gue bakal nyeritain rekam jejak kehidupan gue selama satu tahun ini, banyak banget hal baru yang udah gue lewati selama setahun ini. Saking banyaknya sangat tidak dimungkinkan buat nyeritain semua, di post ini gue bakal merangkum hal - hal penting yang telah gue lalui. Check this out!

Cerita bermula di bulan Januari. Maybe, pada bulan ini gue ga akan melupakan memori perjalanan jauh yang udah gue tempuh. Yup, gue pergi backpacker-an ke Bali. Gue ga suka nyebut backpacker-an tapi lebih suka nyebut Gembel Traveller. Perjalanan ke Bali gue tempuh setelah melewati jalan yang berlika - liku, mulai dari naek kereta api paket anak kostan yang tempat duduknya tegak 90 derajat, nyebrang selat bali make kapal laut, diturunin di tempat yg ga semestinya sama sopir bus. Di Bali pun gue beserta rombongan juga ga nginep di hotel bintang lima, gue hanya mengandalkan bantuan temen gue dimana gue bisa nginep di rumah temen gue yang serasa hotel bintang lima. Sekitar 5 hari gue habisin waktu dengan muter - muter pesisir selatan Bali dan juga ngalamin beberapa hal gila, kaya ketemu bule gila yg ngikut2 moto, hampir makan makanan ga halal dan ngelakuin hal gila lainnya. Gue berpikir mulai dari bulan ini, gue bakal semakin bergairah menjalani bulan - bulan selanjutnya di tahun 2014 ini.


Kisah haru biru mewarnai gue di bulan Februari. Ini berkaitan dengan drama percintaan yang gue hadapi. Setelah melewati badai tornado konflik antara dua insan manusia yang berbeda, gue akhirnya memutuskan dengan berbagai pertimbangan dan alasan untuk menyudahi hubungan yang tak tentu arah ini. Lega, sedih, sakit, dan perih, semua bercampur menjadi satu. Hubungan yang udah gue bina bertahun - tahun akhirnya kandas juga. Dulu gue berpikir kalo dia bisa jadi orang pertama dan yang terakhir yang bisa bikin gue merasakan yang namanya cinta. Tapi setelah gue udahan, gue baru sadar, kalo gue sebenernya udah ngerasain yang namanya jatuh cinta. Yap jatuh cinta sama keluarga gue dan sama sahabat - sahabat gue. Gue baru sadar kalau ternyata hanya keluarga sama temen2 gue yang bakal setia men-support gue. Thank All! I LOVE YOU GUYS!!


Di bulan berikutnya tampaknya gue kembali diberi ujian oleh Sang Pencipta. Kakek gue yang merupakan salah satu orang yang paling dekat sama gue dari mulai gue lahir, harus kembali ke Tuhan Yang Maha Esa. Inilah yang membuat gue berpikir kalau dunia berjalan begitu sangat cepat dan kita baru akan merasa sangat menyayangi sesuatu ketika kita kehilangan sesuatu tersebut.

Di bulan - bulan berikutnya, mungkin gue hanya memperkuat diri dari apa yang udah gue alami belakangan ini. Gue mulai mempersibuk diri dengan ikut kegiatan - kegiatan kampus. Gue juga bersedia join kembali ke DPM 2014, lewat beberapa prokernya dan kegiatan kampus lainnya, alhamdulillah gue sudah bisa melewati hari - hari gue dengan senyum kembali.


Sebagai mahasiswa tua yang udah berpengalaman memakan asem dan garam di bangku perkuliahan, gue menganggap kalo bulan Juli adalah bulan dimana gue bisa mulai mempersiapkan kerja praktik gue. Akhirnya gue akan merasakan dunia kerja yang sesungguhnyaaaa coooooy. Setelah berkeliling dunia mencari tempat KP, akhirnya Asyst mau menerima gue dengan tangan terbuka. Pokoknya ga ada kata - kata yang dapat mewakili rasa bahagia gue buat bisa magang di tempat ini. Finally, gue bisa dapet duit hasil kerja kantoran. Disini, gue ngerasain gimana susahnya bokap gue nyari duit buat keluarga, umpel - umpelan naik bus, bangun pagi, pulang malem. Gue sangat salut atas perjuangan yang bokap gue lakuin. Thanks, dad!

Dua bulan berlalu, akhirnya magang gue selesai. Meskipun sempat ditawari untuk menambah jangka kerja magang, gue memutuskan untuk fokus ke kuliahan dulu. Berhubung peran gue jadi seorang mahasiswa sebentar lagi habis, gue harus mati - matian buat bagusin pengetahuan dan nilai serta lulus dengan hasil yang bisa buat orang tua gue tersenyum. Bisa ditebak, bulan - bulan selanjutnya gue hanya berfokus untuk kegiatan kuliah, proker PSDM DPM, sembari melakukan kegiatan mencari jodoh.


Dari apa yang telah gue lewati di tahun 2014, banyak pelajaran yang bisa gue ambil buat gue ke depannya. Banyak kesedihan dan kesenangan yang mungkin masih banyak lagi yang terlalu panjang untuk gue ceritain disini. Gue baru sadar kalau sepahit apapun kenangan yang gue alami, gue ga bisa merubah masa lalu dan tetep harus menerima kenyataan yang ada. Mau ga mau. Yang hanya bisa gue lakuin ya ngejalanin kenyataan yang ada ini dan berusaha bangkit buat ngejar cita - cita gue yang sempat tertunda.

Akhir kata dari gue "KENANGAN akan membawamu ke KENYATAAN yang sekarang. Dari KENANGAN dan KENYATAAN itulah pada akhirnya membawa kamu bermuara ke IMPIAN yang telah kamu cita - citakan sebelumnya". Salam Super.

Ini cerita gue nerima tantangan Kancut Keblenger, gimana cerita kawancut lainnya?

Selamat Hari Ibu

Leave a Comment


Mungkin selama ini aku tidak pernah mengatakan sayang
Mungkin selama ini aku menjadi orang yang paling menyebalkan
Mungkin selama ini aku menjadi orang yang terlalu sibuk dengan urusan ku sendiri
Mungkin selama ini aku menjadi orang yang tidak patuh terhadap kata - katamu

Tapi bukan maksudku untuk tidak mengatakan sayang
Bukan maksudku pula untuk berlaku tidak menyenangkan
Bukan maksudku pula untuk memikirkan kepentingan ku sendiri
Terkadang aku khilaf dan tidak sadar berperilaku begitu

Aku hanya meminta maaf
Atas semua yang telah kuperbuat
Mulai dari detik ini
Aku akan berjuang untuk selalu membuatmu tersenyum

Terima Kasih, Ibu
Atas apa yang engkau sisihkan dan korbankan selama ini
Sampai detik ini, mungkin aku belum bisa membalas semua pengorbananmu
Malah mungkin tidak akan pernah bisa

Mungkin yang hanya bisa aku lakukan adalah berusaha dan berdoa
Berusaha dengan kemampuan terbaikku membuatmu bahagia
Serta akan selalu ada namamu di dalam setiap do'aku

Indonesia, Sepak Bola, dan #BekukanPSSI

1 comment

Gue di umur 21 begini baru kali ini gedek ngeliat sepakbola Indonesia. Mungkin bagi sebagian rakyat Indonesia, sepakbola adalah hiburan yang bisa dinikmatin kapan aja. Gak cuma para elite politik yang bisa nobar langsung di stadion, para warga kampung termasuk gue yg duitnya tiris rela - relain buat ke kampung sebelah cuma buat nonton bareng, apalagi kalo yang maen timnas Indonesia tercinta. Pokoknya dari anak kecil sampe embah - embah, dari lelaki sejati sampe lelaki sekong semuanya pada demen ngeliat timnas maen. Tapi itu dulu......

Jaman sekarang? Tahun 2014? Mau ngeliat apaan? Timnas Indonesia? Ga ada yang namanya Timnas Indonesia di tahun 2014. Mungkin yang ada tim Indonesia Mencari Bakat, tim Indonesia All Star, dan yang pasti namanya bukan Timnas Indonesia.titik

Gue mengakui kalo Zulkifli Syukur, Kurnia Meiga, Firman Utina, dkk adalah bagian dari tim nasional. Lah terus? Gue hanya ga mau mengakui kalau tim yang "katanya" membawa nama Indonesia ini disebut Timnas Indonesia. Kenapa? Karena tim yang dibuat ini membawa nama P$$I! #sehdaapp #ganyambung? #bodoamat


Mungkin kegedekan ini ga cuma gue doang yang ngerasain, mungkin temen - temen gue yang sedang baca ini juga lagi kesel. Mungkin juga semua masyarakat Indonesia semuanya juga pada KZL ngeliat gue nyerosos mulu Indonesia kalah mulu. Asal lo tau dan mungkin kalian udah pada tau kali yak kalo banyak banget alesan yang dibeberkan ama pelatih maupun sama PSSI pas kita kalah tanding. Gue bakal ngerangkum semua alesan menjadi beberapa doang. Berikut alesan klasik yg biasa diomongin pelatih atau PSSI:

1. Postur Pendek

Mungkin ini alesan paling menstrim yang diucapin komentator atopun pelatih ketika timnya kalah. Yang gue lebih ga ngerti lagi, ketika postur pemaen pada lebih pendek dibandingkan dengan pemaen lawan, tim dengan pemaen pendek malah gegayaan maen umpan lambung. Ini ibarat orang jelek ngaku-ngaku ganteng ke cewe cakep. Hasilnya apa? Gagal Total!

2. Kalah Stamina

Ini juga alesan yg cukup menstrim di tengah kekalahan timnas. Stamina pemain Indonesia rendah. Haft. Paling ngaco lagi ketika pelatih udah alesan kalo lawannya bule yg mana punya stamina lebih kuat dibanding pemain Indonesia. Kalau dipikir lebih jauh atau kita curhatin masalah ini ke Lionel Messi, mungkin Messi bakal ketawa ngakak. Lah tiap main, si Messi lawan bule - bule. Tapi yg ada malah si bulenya yg kalah stamina sama Messi. Eh btw, Messi bukan bule kan yak? #salahanalogi

3. Persiapan Kurang Matang


Terakhir, ini alasan yg dari tahun ke tahun pasti muncul. Pelatih atau organisasi bilang kalo persiapan pembentukan timnas sangat mepet waktunya, ga bisa maksimal. Baru kelar liga Indonesia, langsung dikumpulin pemainnya dan itu cuma sebulan sebelum kompetisi antar negara. Pemain juga ga bakal siap lah. Ini ibarat ada cowo abis ditolak terus besoknya langsung nembak ke cewe lain. Akhirnya sama! Gagal Maning Gagal Maning.


Mungkin lo semua yang pecinta timnas dan mengikuti perkembangan timnas pasti apal deh sama alasan - alasan mereka. Tapi meskipun begitu, gue tetep dukung sampe darah penghabisan buat Tim Nasional Indonesia dan mungkin gue hanya bisa berdoa semoga kejayaan Indonesia kembali lagi. Amiiin.


(Meme) Tulus : Kisah Sebentar

9 comments

Hai guuuyysss...Kembali lagi bersama gue, Tito "blogger acakadut" Ghonim.

Belakangan ini kalian pada liat ga sih di media sosial, tentang meme - meme ucul dari salah satu penyanyi jazz papan atas Indonesia. Yup, mungkin bagi kalian yg gatau, kalian belakangan ini hidupnya lagi di goa tampaknya. peace coooy. Jadi begini, minggu kemaren sampe detik ini lagi booming - booming-nya nih para netizen ngedit - ngedit cover albumnya abang Tulus.

Awalnya, mereka belom ngapa - ngapain cover albumnya. Mereka baru meniru adegan di cover albumnya Tulus. Berikut cover album Tulus yang ga pake cabe original.


See? Dari cover album yg original ini terlihat ketulusan abang Tulus untuk diapa-apain. Lihat muka abang Tulus yang sedang memejamkan mata, tanda keihklasan dan pelepasan diri. Dari sinilah mungkin orang - orang melihat sebagai sebuah pertanda. Dengan muka yang hampir ingin tersenyum, Tulus secara eksplisit mungkin ingin mengatakan bahwa dia ingin menghibur banyak orang dengan ketulusannya. Tapi yang sangat disayangkan hal tersebut disalah artikan bagi sebagian orang termasuk gue.

Nah, gue sangat yakin bahwa sebenernya masyarakat Indonesia adalah masyarakat terkreatif yang pernah ada di bumi ini. Berikut contoh kekreatifan dari makhluk yang berasal dari Indonesia ini.


Ini mungkin masih permulaan dari kreatifitas kita dimana nama Tulus diubah jadi beberapa nama unik lainnya yang menggambarkan sifat dari manusia itu sendiri. Contoh : Tulus merem sedang menggambarkan ketulusannya, Mas Baju Abu2 sedang menggambarkan keihklasannya, Bapak Berdasi menggambarkan kepasrahannya dan yang terakhir, Om Berkacamata menggambarkan keterserahannya #maksa #mohonmaaf

Meme diatas masih mending lah yak ga bawa - bawa mukanya Tulus. Tapi sayang sekali, semua itu berubah sejak aku sayang padamu ada photoshop cover albumnya Tulus.
Mungkin photoshop diatas adalah editan pertama kali yg gue tau yg menyebar ke seantero negeri. Dari situ, mulailah keisengan dari para pecinta meme. Berikut hasil oleh - oleh dari nge-googling dan nyari di IG.







Dan gue juga bikin satu meme


Panjang uga yak postingan kali ini, maaf yak kalo berat buka postingan kali ini soalnya isinya foto semua nih. Dan teruntuk Tulus yang merupakan penyanyi idola gue, gue juga minta maaf. FYI, waktu nulis nih postingan, gue sambil dengerin lagu - lagunya Tulus biar dapet feel-nya. Seperti lagunya Tulus, mungkin ini hanya KISAH SEBENTAR yang sedang booming - booming-nya melanda negeri tercinta ini dan semoga akan hilang dalam beberapa hari kedepan.

Nasi Goreng Depok

10 comments


Ceritanya gue mau sombong nih. Jadi begini man man dan para pembaca setia, tadi ba'da maghrib, gue pergi ke tempat makan yang sempet menjadi pembicaraan orang - orang di sekeliling gue tapi ga booming - booming amat sih. Nama tempat makannya adalah *jeng jeng jeng* Nasi Goreng MAFIA. *yeeaaayy*

Tapi tapiiiii, sekali lagi gue merasa kecewa. Harapan yang udah gue bangun selama ini hancur seketika. Ga sesuai sama ekspektasi. Huft. Mungkin bagi para penikmat makanan porsi besar, nasgor Mafia merupakan salah satu rekomendasi makanan yang patut buat dicoba dan dinikmati. Namun kalo soal rasa dan kenikmatan, mungkin gue sebagai penikmat nasi goreng kurang rekomendasiin deh. Kenapa? Soalnya tempatnya ga ada cabe - cabeannya nasgornya kurang gurih, kurang rada asin. 


Selama tiga tahun tinggal di Depok pula, gue juga udah berkeliling kesana kemari mencari pacar kuliner nasi goreng yang sehdaap dan mantaap. Namun hasilnya masih aja NIHIL. Gue belom nemuin nasi goreng dengan bumbu rempah yang pas, dengan asin yang pas, dengan rasa gurih yang pas. Beberapa kali malah gue nemuin nasi goreng yang keasinan atau ga ada rasa asinnya sama sekali. Mungkin si abang2 yang jual nasi goreng punya prinsip All In or Nothing dimana dia mikir untuk ngejadiin masterpiece of nasi goreng-nya asin banget atau ga asin sama sekali. Huft Aku kecewa baang.

Gue pernah nemuin salah satu penjual nasi goreng yang memberikan nasi goreng dengan penampakan visual yang meyakinkan. Mungkin kalo dia ikutan Chef Master ya nyampelah babak 1000 besar, tapi intinya tuh nasi goreng yg udah dibuat terlihat enak dipandang plus serasa ngomong ke kita, "Cicipi aku bang" . Tentunya gue nafsu dong, yaudah gue langsung hajar deh tuh nasi goreng. Sendokan pertama gue udah mulai merasakan keganjilan. "Ini nasi goreng kok ga ada asin - asinnya sih", itulah omelan yang keluar dari mulut yang sedang mangap nahan kepanasan. Kalo boleh dianalogiin yak, ini tuh ibarat kaya gue lagi pedekate sama seorang cewek. Cewenya pokoknya cakep, putih, tinggi, rambutnya panjang, jalannya ngelayang enak diliat. Ibaratnya senyumannya itu nyuruh buat kita gombalin. Sebagai cowo normal dan gentleman langsung dah tu gue gombalin

Gue : Bapak kamu yang jual nasi goreng yak?
Cewe : (dalem hati ngomong "duh mau digombalin nih, jawab iya aja deh") Iya baang
Gue : Boleh gak aku ikut buka lapak bareng bapak kamu?
Cewe : *nelen baygon*

Cerita berlanjut. Pas udah gue pedekatein dan berhasil jadian, hubungan gue ama dia jadi berasa aneh trus gue ngerasa kalo hubungan yang kita jalanin tuh datar2 aja *lagi jalan di tol dalem kota yang datar*. Jadi ga ada rasa. Hambarrrrr. Itulah yang gue rasakan ketika menemukan dan memakan nasi goreng yang ga ada rasanya. huft



Berdasarkan pengalaman - pengalaman itulah, pada akhirnya gue punya suatu teorema dan hipotesis tentang awal mula persebaran nasi goreng di Depok. Jadi begini hipotesisnya:

Pada saat dahulu kala ketika si penemu nasi goreng ini lagi promosiin inovasi nasi gorengnnya ke seluruh Indonesia. Pas sampai di kota tujuan terakhir, yaitu Depok, si Penemu ini keabisan garem. Ya karena dia pikir ini jadi kota terakhir promosinya, mau ga mau dia harus tetep demoin cara masak nasi goreng. Tentunya karena pada waktu itu ga ada garam, maka di tengah - tengah acara demo masaknya si penemu cuma bilang "tolong tambahin garam secukupnya yah". Nah karena para warga terkejut dan antusias dengan demonya serta langsung menyantap hasil masakan dari penemu, kata2 tambahan yang dikasih tau sama si penemu diabaikan. Dan pada akhirnya para tetua - tetua dan sesepuh - sesepuh Depok yang masih hidup lantas menciptakan dan memberikan warisan resep sendiri dengan apa yang mereka makan dan lihat pada proses demo masak pada waktu itu. Dan kalopun ada tetua yang masih inget kata2 tambahan dari si penemu, mungkin cucu - cucu dari para tetua itu memiliki persepsi lain. Mereka menambahkan ke nasi goreng dengan garam yang cukup. Cukup untuk membunuh nafsu makan orang. Kebanyakan nambahin soalnyaaaaa.

Mungkin ada para pecinta blog gue yg orang Depok, boleh rekomendasi tempat nasi goreng?

Aku dan Sepucuk Sarden

7 comments


Buat kamu kamu yg nunggu hadirnya postingan gue yg baru, nih gue kembali lagi di malam Sabtu yang ceria :) Gue minta maaf yah kalo udah lama banget ga ngepost lagi dan belom bales2in komen di post2 sebelumnya. huhuhu

Cerita ini dimulai ketika gue baru pulang dari kampus setelah seharian mengemban amanah dan kewajiban sebagai anak kuliahan. *guenya lg bener jd nulisnya harus baku*. Biasalah, setelah berperang demi masa depan yg lebih baik (baca: UTS), perut gue mulai menuntut keadilan kepada tuannya. Gue sebagai tuannya hanya bisa berkata, "sabar" dilanjutkan mengelus manja perut tercinta. Tak terima, perut gue mulai berontak. Mereka mulai mendemo, menuntut jiwanya yg sedang rapuh. Gue lebih ga terima, gue langsung nepak nih perut sambil bilang, "jangan sekarang sayang, sebentar lagi yah.tahan.". Persis kaya suami yg lagi nganterin istrinya buat ga brojol di tempat gara2 ketubannya udah pecah. eh berarti suaminya nepak perut istrinya dong yah? #analogifailed

Akhirnya gue sampai di bidan terdekat. eeeh, maksud gue di warung makanan terdekat. Gue mulai memikirkan makanan apa yg bakal gue kasih ke perut gue ini. Gak lama, gue putusin memilih salah satu makanan buat menemani perut gue di malam ini. Gue menunjuk Nasi Sarden sebagai pengisi kekosongan hati perut gue di malam ini. Langsung minta dibungkus deh ke abang - abang bero <----panggilan dalem hati gue ke abang2nya gara2 selalu memulai pembicaraan kepada para pembelinya dengan kata2 ini, "bro bro makan apa bro?"

Sesampainya dikosan, gue buka tuh bungkusan sterofom putih yg baunya menggugah selera dan bikin perut gue tampak berdahaga. Abis gue buka, gue langsung shock. Nasi sarden yang gue harapin buat jadi makanan kebanggaan malam itu berubah jadi.....sumpah demi apapun gue sambil nangis ngetiknya...berubah jadi nasi putih disiram kuah sarden. "Sardennya kemana emang?", tanya salah satu pembaca setia. Sardennya ada. ada dipojokan sterofom. Bersembunyi, mungkin sedang malu menampakkan jati dirinya. Gue deskripsiin deh situasi dan kondisi serta tata letak formasi keberadaan komponen makanan nasi sarden itu. 

Sterofomnya berbentuk persegi panjang sekitar 20 x 15 cm (akurasi 98 % dikarenakan gue abis ngukur langsung make penggaris plastik). Kira kira nasinya sebesar mangkok kuah mi ayam dimana sedang bersemayam tepat di tengah - tengah sterofom. Saus merah dari sarden membanjiri permukaan nasi putih dengan sedikit potongan cabe ijo dan serpihan kol kol yg abis direbus bersamaan kuah sarden. Nah, bongkahan cilik sardennya letaknya ada di kanan pojok nyempil dijepit antara nasi dan sterofom.

Gue shock. Perasaan yang gue punya tentang gebetan hilang begitu saja. Perut yang tadinya mulai menampakkan kekekarannya kini mulai menampakkan gelambir gelambir kelesuan. Kami semua kecewa, kami semua terpana, kami semua kaget kaget dan langsung muncul lagu 'Sakitnya Tuh Disini' entah darimana datangnya. Entah terhipnotis, gue pun ikutan nyanyi sambil berkata dengan lantang, "Sakitnya tuh disini" *sambil nunjuk lemak di perut* di akhir lagu.

Pada malam itu, gue hanya bisa makan sesuap demi sesuap tanpa berkata apa apa dengan si perut. Semoga dia bisa memaafkan gue. Mungkin kalo gue udah gede nanti dan jadi sutradara, gue bakal buat film kaya begini

Judul Film : Aku dan Sepucuk Sarden
Sutradara : Aku yang hanya menginginkan sarden kaya foto pembuka buat dimakan untuk malam ini

Dilema Nama Sama

16 comments

Hellooooo everyone. Long time no see yaaa....

Akhirnya gue bisa menjejakkan kaki di blog tercintaaah. Mungkin dari kalian nanya nanya nih kok gue udah jarang nge-post lagi. Sorry se sorry-sorrynya kepada kalian yang merindukan muka tulisan gue. Fyi, gue kemaren ceritanya lagi magang di salah satu perusahaan yg ada di Jekardaah. Berhubung gue udah digaji, mau g mau gue harus totalitas ke kerjaan magang gue #sikap. Tapi tenang kepada kalian yang merindukan gue. I'll be back.

Setelah masa magang gue berakhir, gue harus kembali ke kerasnya dunia kampus. Tapi tapi tapi ....., ada tapinya nih. Meskipun gitu, gegara ini semester baru, gue cukup antusias pergi ke kampus. Why? Gara - gara ada maba. Siapa tau gue cukup beruntung untuk modusin maba2 ucul dan siapa tau mereka cukup sial untuk dimodusin ama gue. :))

Sebelumnya gue mau ngucapin selamat dulu ke ade gue yg udah jadi maba. Selamet Bro!

Mau masuk hampir dua minggu kuliah, akhirnya ada maba yg mau ngajakin gue kenalan juga untuk keperluan tanda tangan angkatan. Ada satu momen ketika kenalan yg bikin gue kepikirin buat nulis lagi. Momen itu adalah ketika gue memperkenalkan nama gue untuk pertama kalinya. Salah satu dari mereka langsung jawab, "namanya mirip temen saya kak!". Berhubung gue udah sering berhadapin sama yg gini ginian, gue jadi ga kaget lagi. Fyi lagi, nama lengkap gue Tito Fadhil Ghonim dan gue punya ade yg juga bernama depankan Tito. Super sekali ga tuh? Gue udah makan asam garam di dunia sama nama. Gue bakal ngasih tau gimana sih dilemanya punya nama sama.

Merasa Terpanggil

Ini adalah jenis dilema yang pertama. Jadi ceritanya gue punya temen sebut saja namanya Tyo. Entah karena gue sering bareng dia atau nama kita yang hampir mirip, gue jadi sering salah dipanggil sama temen temen gue. Biasanya temen gue suka khilaf manggil gue dengan sebutan "Yo" dan manggil temen gue "To". Gue juga sering banget ngerasa terpanggil sama orang2 padahal mereka ga manggil kita atau mereka lagi manggil orang lain. Apalagi potongan nama gue yaitu "To" yg cukup familiar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Terkadang gue suka dilema juga mau tengok ke belakang kalo ada orang teriak to to to gitu. Gue pernah waktu SD pas kelas 6 merasakan dilema ini dan gue ga akan pernah melupakan momen ini. Waktu itu lagi pertama kali gue yg namanya jatuh cinta, gue lagi deket cewe sebut saja namanya Bunga. Nah gue jadi apal banget deh itu suaranya dia. Ketika itu gue baru balik dari sekolah, gue ngerasa kaya ada suara dari kejauhan yg familiar gitu. Terus makin lama kok makin jelas suaranya. "To ...to ....to", begitulah bunyinya. Gue ngedenger cewe yg teriak2 manggil nama gue dan gue langsung nyeletuk,"Yes Bunga manggil gue, akhirnya cinta gue ga bertepuk sebelah tangan". Pas gue tengok ke belakang, gue langsung teriak dengan muka berseri seri,"Apaaaaaa?" Sedetik kemudian gue shock, Si Bunga ga keliatan batang idungnya. Yang ada hanya jawaban dari seorang ibu - ibu yg suaranya persis banget sama suara Bunga,"Soto dek, mau beli?"

Punya Julukan

Menurut gue ini sih dilema yg paling juara. Semasa hidup gue, gue udah beberapa kali dikasih julukan gara2 punya temen yg punya nama sama. Tito Keren adalah salah satu julukan terkeren yg pernah gue sandang. Berhubung gue sama ade gue punya nama yg sama, jadi kita punya julukan juga. Gue sebagai Tito Gede dan ade gue sebagai Tito Kecil. Julukan yg udah gue sebutin tadi tercipta akibat perbedaan umur kita. Tapi gue gatau apakah julukan ini bakal melekat sampe tua. Gue kadang ngebayangin ketika nanti istri gue lagi arisan bareng istri ade gue. Terus ditanya sama ibu2 arisan lainnya, "ini istrinya Tito yang mana yah?". Terus istri gue ngebales,"Tito yang gede". Ibu ibu pada pelongo dan menjawab lirih dengan muka mesum, "oooh yang gede".

Sering diisengin

Ini nih dilema yg paling malesin seumur hidup gue. Waktu masih bocah sering ga sih lo lagi serius serius ngerjain sesuatu gitu trus ada yg manggil nama lo dari belakang. Pas lo nengok ke belakang, eh mereka malah ngeselin ngejawab sambil ketawa ngikik, "ngapa lo yg nengok to, gue manggil Anto kok". Pokoknya sejak saat itu gue pengen namain anak gue seunik mungkin, entah itu naruto, sasuke, kakashi, sinchan, chibi maruko chan atau nobita. Pokoknya yg unik!

Waktu Cepat

7 comments

Assalamualaikum wahai calon penghuni surga...

Nyiahaha, jumpa lagi bersama gue. Tak terasa waktu terasa cepet banget yah, baru juga kemaren ngerasain puasa, eh udah ga puasa aja sekarang. Baru juga kemaren liburan, eh udah maen kerja aja. Baru jg lebaran kemaren dapet angpao, eh sekarang kita yg ngasih angpao. Baru juga kemaren punya pacar, eh sekarang ngejomblo. Deg. Suka ngerasa gak sih kalo terkadang waktu berjalan cepet banget. Mungkin si waktu kebelet boker kali yah, jadinya jalan cepet.

Terkadang ada momen - momen yang membuat kita ngerasa, "duh, bisa mundur gak nih waktunya. cepet amat berlalu". Langsung aja deh gue cekribot momen momen yang menurut gue bikin waktu terasa cepet banget berlalu.

1. Liburan

Mungkin ini momen yang sering lo rasain tentang bagaimana waktu bisa berjalan dengan lebih cepat. Gue sering banget ngerasain gimana waktu jadi cepet banget jalannya, yaitu ketika hari terakhir liburan. Entah apa yang terjadi, sedetik demi sedetik, semenit demi semenit, dan sejam demi sejam, gue tak berkutik sedikitpun untuk menghalau laju waktu. Alhasil, gue hanya bisa menatap langit2 kamar dan berkata, "aduh mamah sayange, kenapa waktu kerja beta sudekat". Malamnya pun gue hanya bertatap kosong dan berharap waktu akan kembali. Sadis

2. Maen ke Rental

Mungkin sekarang, momen ini adalah momen yang paling jarang terjadi buat gue. Tapi kayanya buat lo yg masih suka ke warnet, pasti masih ngalamin momen ini deh. Gue inget banget dulu waktu masih SD, lagi booming boomingnya tuh yang namanya PlayStation. Nah karena waktu itu PS terbilang mahal buat gue sama temen2 gue untuk dibeli, mau gak mau gue mencoba jalan alternatif lain yaitu nyewa PS di rental. Gue lupa dah berapa duit yang udah gue keluarin buat maen PS sejamnya. Selama gue ngerental PS, gue selalu merasakan keanehan yang buat bulu ketek gue lemes seketika. Sejak detik pertama gue maen tuh game, gue kaya terhipnotis. Tiba - tiba pas gue udah sadar, layar di tivi sudah mulai menampakkan kejahatannya dengan ngasih tau ke gue kalo waktu ngerentalnya tinggal satu menit lagi. Dan gue hanya bisa pasrah sepasrahnya menunggu kematian tuh tivi. Miris

3. Ngerjain Tugas Dekat Deadline

Gue sebagai mahasiswa bangkotan, udah menjajal hampir semua peluh tugas yang ada. Namanya tugas pasti selalu ada yang namanya "Deadline". Mungkin bagi sebagian orang, deadline hanya berarti batas waktu, tapi bagi gue arti deadline akan sama artinya jika diartikan sepotong demi sepotong. Garis Kematian! Gue sebagai mahasiswa, ada yang kurang kalo ngerjain ga deket deket waktu deadline. Bukan karena gue males, tapi gara2 tugasnya terlanjur susah dan nunggu temen2 juga pada ngerjain dan baru gue bisa tanya ke mereka. Ngerjain tugas pas mepet deadline adalah fenomena yang sangat wajar di kampus gue. Ketika lo lg ngerjain, lo ga akan tersadar kalo waktu deadline terus mendekat walapun lo udah secepat mungkin berusaha nyelesaiin tuh tugas. Kejadian ini merupakan salah satu momen terbaik lo bisa menikmati betapa cepatnya waktu berlalu. Mungkin motto yang paling tepat saat tersebut adalah. Merdeka atau Mati. Tragis

4. Sedetik Sebelum Diputusin Pacar

Ini merupakan momen berharga yang sangat jarang terjadi bagi kebanyakan umat manusia, terutama bagi kalian yang belum pernah mempunyai pacar alias Jomblo Permanen. *peace bro, #salamjomblo dari gue*. Gue yang kebetulan pernah sekali mencicipi bagaimana paitnya putus cinta, merasakan kepedihan yang amat mendalam bahwa hubungan gue akan berakhir sedetik lagi. Gue sebagai cowo yang kece tau betul kapan secara tepat cewe akan mengakhiri hubungan, setidaknya dalam pengalaman gue terdahulu. Gue merasakan kecepatan waktu melebihi kecepatan cahaya ketika belum sempet gue flashback secara menyeluruh kenangan bersamanya, gue harus menerima kenyataan pahit sepahit lautan dan kenyataan gila segila gue barusan tak bisa membedakan pait dan asin kalau hubungan gue telah berakhir saat itu juga. Bengis.

Mungkin segitu aja momen dimana lo bisa ngerasain waktu cepat. Kalau para pembaca setia yang selalu menemani gue, punya cerita yang lebih waw lagi. Monggo di-share di kotak comment di bawah ini. Kalau banyak, mungkin gue bakal bikin jilid II-nya. Comment dan Stay tune terus yaah di blog tercinta.

#SIAKWar

14 comments


Assalamulaikum pakce dan makce...

Gue mau curhat tentang apa yang gue alamin hari ini. Hobah

Sebagai informasi, gue adalah seorang mahasiswa sok kece di salah satu perguruan tinggi di Kota Depok. Pemberitahuan lagi, kalo gue adalah seorang mahasiswa yang bentar lagi gamau ngerjain skripsi (baca: mahasiswa bangkotan). Mungkin kalo lo yang udah kuliah pasti tau deh tentang kebiasaan mahasiswa sebelum kuliah dimulai. Anda betul *trililiingtrililing* #ceritanyabacksound. Kebiasaan itu adalah milih mata kuliah buat di ambil semester depan. 

Informasi lagi nih, kalo kampus gue nih punya visi "Menjadi Universitas Riset Kelas Dunia". beeh kurang caem apa tuh. Nah, untuk itu kampus gue punya metode unik yang ga unik unik amat sih buat milih mata kuliah suatu semester, yaitu dengan sistem online. Jadinya udah ga ada lagi tuh yg namanya ngisi matkul di kertas terus minta tanda tangan ke PA. Semuanya serba online.

Tambahan lagi nih biar lo ngerti. Jadi ketika waktu pengisian matkul udah di buka, mahasiswa tinggal buka web yang biasa kita sebut sebagai SIAK-NG untuk milih mata kuliah yg mau diambil  semester depan.  Terus dalam beberapa jangka waktu kita bisa saling curhat - curhatan tentang matkul yang kita ambil. Lewat sistem itu, si dosen yg kebetulan jadi PA kita bisa tuh nerima atau menolak daftar calon matkul kita.

Sebagai mahasiswa bangkotan (baca: tua) yang sudah sering menikmati pahit dan asinnya ngisi tuh matkul, gue bakal seneng banget kalo kejadiannya seperti yg diceritain kaya di atas. Bangun tidur, buka web, pilih matkul, submit, tunggu kepastian dari dosen. Pepatah yg sangat pas untuk kasus seperti ini adalah "Harapan hanyalah harapan, bersiaplah menghadapi kenyataan yang sebenarnya". Sekali lagi, kenyataan yg ada tidak semulus dengkulnya Jupe. Gue harus menghadapi berbagai macam rintangan mirip kaya Benteng Takeshi. Semua orang di kampus gue, menyebut rintangan itu sebagai #SIAKWar.

#SIAKWar adalah perang yang diikuti oleh semua mahasiswa di kampus tercinta mulai dari mahasiswa angkatan muda sampai tua, mahasiswa yg cewe ata cowo, mahasiswa yg punya pacar atau gak (termasuk gue). Semua mahasiswa ikut, ga terkecuali ibu - ibu kesekretariatan yang mau ngubah role dari semester sebelumnya jadi semester sekarang. #SIAKWar ini ditandai dengan beberapa kejadian. Pertama, semua mahasiswa dari segala penjuru bakal sudah standby minimal satu jam sebelum waktu dimulainya peperangan(baca:waktu dimulainya pengisian matkul). Kedua, menjelang detik - detik akhir, mahasiswa sudah mulai merenggangkan jari jemarinya sembari menekan tombol F5 untuk refresh SIAK berharap ibu2 sekre udah ngeganti term-nya. Disinilah petaka itu mulai muncul. Mungkin saking banyaknya yg mencoba masuk ke SIAK, sampe2 SIAK itu sendiri ga bisa diakses sama siapapun. DOWN. Gue yg sedari malem ga bisa tidur hanya untuk ingin "menikmati" SIAK, hanya bisa menghela napas. Jurus ampuh untuk menyelesaikan masalah itu ya waktu pengisiannya diundur. Dan gue hanya bisa berkata, "Tuhan ampuni dosa dosa hambaMu"


Perang dimulai kembali ketika waktu pengisian yg udah ditentukan sebelumnya mulai mendekat, SIAK pun ga ada masalah. Petaka kedua adalah lo harus bersaing dengan mahasiswa2 lain untuk bisa masuk kelas, persis sama kaya lo mati matian pengen ngegebet cewe cakep. Penuh Kompetisi. Sama kaya perang - perang di jaman baheula, cuma ada dua kemungkinan. Merdeka atau Mati! Sama kaya lo nembak ke cewe. Diterima atau Ditendang!

Dan buat lo yang mau masuk kampus tercinta. Bersiaplah! Haahahaha *ketawasetan*

Salam Sapa Blogger Personal

7 comments
Assalamualaikum para pembaca setia gue dimanapun anda berapa dan bersama siapapun anda berada juga...

Jadi ceritanya kali ini gue bakal sedikit cerita mengenai asal usul keberadaan blog gue kali ini. Oiya cerita kali ini temanya kaya talkshow gitu yaah, ya mirip mirip acaranya Suka Suka Uya atau Mister Tukul dengan gaya talkshow dan narasumber yg sangat unik. Begitulah dengan talkshow kali ini. Sebelum mulai tanya jawab kita perkenalkan dulu Moderator yang akan melakukan sesi tanya jawab dengan narasumber terkece se-kolong jembatan.

Berikut biodata moderator kita:
Nama : Syamsul, the Doa Ibu Admirer
Hobby : Mencintai Kamu
Status : Complicated
Nama Teman Dekat : SimSimi (mantan)
Profesi : Ahli Sejarah Tata Ruang Percintaan

Sementara biodata narasumber kita adalah:
Nama : Tito Fadhil Ghonim
Aktivitas sehari - hari : Mencoba move on
Profesi : Blogger Ilegal

Langsung saja mungkin masuk ke intinya. Setelah ini, akan ada rangkaian tanya jawab antar moderator dan narasumber tercinta. Check this out!

Apa inspirasi lo ngebuat ini blog? Mantan-kah?
gue punya motto hidup "Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Sayang Maka Kapan Kita Jadiannya?" Bersumber dari hal tersebut, gue mencoba mencari peruntungan dari mengais sisa sisa billing orang di warnet untuk mengetahui gimana sih cara kenalan sama banyak orang di dunia maya. Di salah satu pojok lounge suatu forum, tertulis kalo cara berkenalan yg baik adalah dengan kita duluan yg memperkenalkan diri kepada khalayak ramai. Dari situ gue mencari - cari, gimana sih cara terbaik untuk mem-publish kita. Mulai dari bikin friendster, nge-chat di omegle sampai pada waktunya, entah setan apa yg membisikkan gue waktu itu, gue berbincang2 sama temen gue dan intinya dia nanya gini "lo punya blog gak? kalo ga punya bikin deh, siapa tau tulisan lo ngebuat lo banyak disukain orang". Deg. Gue merasa dapet wahyu. Finally, gue buat blog meskipun di awal keberadaanya gue ga pernah mosting apa apa.

Terus lo udah ngapain aja bersama blog tercinta? Udah punya buah hati belom?
ngawuuuurrr!! bersama dengan blog gue tercinta, gue telah mengalami masa masa sulit tapi belum mengalami masa - masa indah. Gue dan blog gue saat ini statusnya masih jadian, jadi gue untuk saat ini bakal terus tumbuh dan berkembang.

Tipe blog idaman lo seperti apa? kaya pevita pearce kah?
sebagai pembaca setia, lo pasti udah tau blog tercinta gue seperti apa. Mungkin dari awal udah gue tetapin kali yah kalo blog gue tuh bakal berisi curhatan curhatan amburadul gue, cerita keseharian hidup gue, cara - cara move on dari mantan. Kalo bahasa yg gue tau sih disebutnya Blog Personal gitu. Alasannya sih ya yg seperti gue jabarkan kenapa gue buat blog ini. Gue sih juga pengen ketika orang liat tulisan gue, dia ngerasa PUAS! Entah itu puas ngakak, puas sedih,puas seneng, ataupun puas menghina gue. Yang penting PUAS!!

Alasan lo pengen mangkal di BloggerEnergy? enggak buat ngeculik kan?
"Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Sayang Maka Kapan Kita Jadiannya?" masih inget ini? gue pengen cari pacar. Temen itu bonus doang. #eh. Becanda deng, gue pengen ngeliat blog personal yg lain. Gue pengen ngeliat karakteristik orang ketika dia mengekspresikan tulisannya. Nah ketika ketemu karakteristik yg gue impikan, gue gebet deh #salahfokus. Pokoknya intinya gue pengen dapet pengalaman, temen, dan komunitas baru! Oiya saran dong buat situsnya BloggerEnergy kalo bisa di webnya ada wadah buat promoin postingan yg udah kita bikin (apa ternyata udah ada), pasalnya kalo di fb atau twitter kaya terasa kurang sesuatu gitu. Ya gak sih?
Photobucket

Lebaran tanpa Mudik?

18 comments

Assalamualaikum kawan kawan pembaca setia blog gue

Ada baiknya sebelum gue mulai ngasal nge-bahas yg aneh aneh disini, terlebih dahulu gue mengucapkan kepada kalian yang merayakan Hari Raya Idul Fitri:

Taqobalallahu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Semoga kita kembali ke nol lagi yah man man. *kalo kata iklan sih gitu*.

Ibarat kata nih ya, gak afdhol rasanya kalo lebaran kita ga mudik. Betul betul? FYI,menurut silsilah rantai kehutanan di keluarga gue, bokap gue lahir dan besar dari kotanya Bapak Presiden Baru kita, Solo. Sementara nyokap gue lahir dan gede di pelosok desa dari kota penghasil mie ayam, Wonogiri. Nah kalo diliat dari google maps kan deket tuh, jadi mudiknya gue tuh searah ke rumah bokap dan nyokap persis sama kaya kata kata modusan gue kalo ngajak ngebetan gue pulang ke rumah, "balik bareng gue aja, searah kok".

Gue mudik hari Jumat tanggal 25 Juli 2014 persis beberapa jam setelah gue selesai gawe. Gue berangkat dari daerah Senayan sekitar jam 4-an pake mobil pribadi. Berdasarkan algo yg ada di google maps, seharusnya waktu perjalanan gue nyampe di kampung gue tercinta memakan waktu 10 jam. Seharusnya.

Berbekal peralatan seadanya dan tanpa mandi tentunya, gue sebagai assisten driver atau bahasa sininya disebut kenek mencoba duduk dibangku depan, mengawasi dan mengkoordinir trayek yg sopir (baca: adek gue) akan lewati. Untuk sampai ke kampung tercinta sebenernya gue ga perlu peta atau google maps, soalnya di sepanjang perjalanan udah ada papan reklame penunjuk jalan dimana mana. Tapi hati - hati juga, soalnya ada papan petunjuk arah yang kadang penuh tipuan. Contohnya begini:


Secara kasat mata, akan tampak bahwa ke Solo itu kita harus lurus. Berhubung lo lagi naik mobil dan papan penunjuk arah akan hanya terlihat sekilas doang, maka bisa jadi tulisan "jalur alternatif" ga kebaca dan diakhiri dengan lo yg sedang melewati jalanan sepi, kanan kiri pohon, depan belakang ga ada kendaraan laen. Deg. Lo hanya bisa mencaci maki dalam hati, "Kampret, kita lewat mana nih?". Nah disini nih, kenapa gue ada dan peran gue sangat vital sebagai kenek si supir.Dan gue pun bisa tertawa bangga. Hahaha

Hambatan buat mudik kali ini banyak banget bung. Seperti yang udah gue jelasin di awal kalo gue tuh berangkat pada saat mau weekend, jadi pas berangkat gue juga masih ketemu sama orang orang yg pada pulang kerja. Alhasil gue ngalamin macet ke arah Bekasi - Cikampek sono. Penderitaan gak berhenti sampai disana, berbekal curhatan nyokap gue akibat dikasih tau lewat sms dari temennya kalo ada penutupan jalur di Cikampek yg berujung pada pengalihan jalur lewat jalur tengah bukan jalur pantura. Bukan apa apa sih kalo lewat jalur tengah, cuma sepinya perumahan + trayek yg tidak menentu yg jadi kendala kalo lewat jalur tengah arah subang,apalagi pas malem malem. Gue dan sekeluarga hanya bisa berdoa semoga kita ga dibuang ke jalur tengah itu. Dan do'a pun terkabul, kita lewat jalan semestinya. Kata bokap, kalo kita kelebihan atau kekurangan beberapa jam aja kita bakal dialihin ke jalan tengah itu. Kalo kata nyokap sih ini akibat dari nungguin gue yg selesai gawe. Gue pun bisa tersenyum bangga sekali lagi.

Hal yang paling gue tunggu - tunggu selama mudik kali ini adalah Jembatan Comal. Jembatan yang ada di daerah sekitaran Pemalang. Ini jembatan merupakan jalur yg krusial buat dilewatin pemudik, kalo ga ada jembatan ini, kita disuruh muter lewat jalan yang bener2 muter. So, gue bersyukur atas kegercepan pemda ataupun pemprov setempat yg langsung ngebenerin tuh si Comal. Buat kalian yg mudik, pasti udah tau tanda - tanda kalian sudah mendekati Jembatan Shiratal Mustaqim, eh maksud gue Comal. Tanda - tandanya adalah jalur yg berlawanan sama gue udah ga ada kendaraan macam mobil atau bus yang lewat, kalaupun ada paling cuma motor warga sekitar yang mau beli susu sama sembako di desa sebelah. Tanda kedua adalah mobil atau kendaraan yg lo tumpangi udah berada di jalur antrean persis sama kaya lo lagi mau beli tiket Indonesia vs Malaysia waktu final AFF jaman jebot kemaren. Itu dua tanda yg paling utama menurut gue, tapi ati - ati, sekali lagi jangan mudah tertipu oleh jembatan yg lo lewati yg lo kira Comal. Gue kadangkala tertipu sama jembatan yg gue udah lewati, gue kira jembatan Comal eh gataunya jembatan Comel *ngasal*. Tiba saatnya gue menyaksikan eksistensi Jembatan Comal the Phenomenon. Berikut penampakannya:



Selain itu juga ada cerita kocak pas gue lagi istirahat pas malem malem. Mungkin daerah cirebonan deh atau masih Pemanukan gitu gue lupa. Jadi ceritanya dimulai ketika semua yg ada di dalam mobil udah mulai ngantuk, terutama si supir (baca: adek gue). Mau ga mau, gue sebagai kenek bertugas mencari mesjid buat istirahat. Ketemulah tuh mesjid di dalam kegelapan malam. Pas turun gue kira masjid eh gataunya mushola. Kecil dan udah banyak yg tidur disono, sampe orang yg mau sholat udah ga kebagian tempat sholat lagi. Akibat kebiasaan di rumah kalo mau tidur itu cuci kaki, kencing dan bab kalo mau, jadilah gue sama yg lain ke kamar mandi dulu. Pas udahan dan mau bobok, kita ngobrol2 bentar gitu deh. Tapi yg aneh nyokap gue kok ga keliatan batang idungnya. Selidik punya selidik, terdengar suara perempuan dari kejauhan,tepatnya dari arah kamar mandi minta tolong gitu. Kayanya kok kenal suaranya, pas di cek ke tekape eh nyokap ternyata kekunci di toilet. Aya aya wae. Gue salut sama Penjaga Kamar Mandinya, dia santai gitu denger nyokap gue yg kebingungan kekunci. Abis beresin duit receh yg dia pegang, dia langsung deh tuh naek ke atas toilet terus ngebukain pintunya. Yang gue syukuri dari kejadian itu adalah untung atepnya bolong. Gue baru menyadari, selain bisa buat ngintip orang yg lagi mandi jadi kegunaan atap yg bolong adalah sebagai pintu darurat. Pintu darurat kalo lo kekunci.

Finally, gue nyampe di rumah mbah gue setelah menempuh 30 jam. Fantastic Journey gue pikir. Pegel banget cuuuy. Tapi sensasinya bakal gue kenang terus.

Gue di rumah nyokap gue cuma sekitaran 4 hari doang. Minggu Senin Rabu sama Kamis, itu juga hari kamisnya gue udah balik lagi ke Jakarta. Sementara di Solo cuma 2 hari kurang doang. Lebaran kali ini terasa beda. Ini pertama kali lebaran tanpa mbah kakung gue, bulan Maret lalu Mbah Kakung udah pergi meninggalkan kita dipanggil Sang Khalik. Mungkin perasaan yg paling ga gue tega adalah melihat Mbah Putri gue sendirian seorang diri :(

Lebaran kali ini gue juga mengalami musibah lainnya. Yang pertama, tangan gue ketusuk sama binatang yg namanya kalajengking, sampai gue nulis nih postingan bekasnya masih ada. Mungkin lo bisa googling gimana kepedihan ditusuk sama tuh makhluk. Yang kedua, opor ayam yg udah dimasak gosong gara - gara ada yg kelupaan matiin kompor pas lagi silaturahmi lebaran. Nasib nasib.

Tapi dibalik musibah tentunya ada hidayah bukan. Dan dibalik musibah juga ada rasa suka cita. Suka cita itu adalah ketika gue yang berumur 21 tahun masih mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk menerima angpao. Yeah, finally i still got it. Lumayan lah buat jajan setengah hari.

Suatu saat nanti, mungkin lebaran menjadi hal yang bakal gue kangenin buat ngumpul sama orang - orang yang gue sayangi dan menyayangi gue. Terakhir dari gue, Happy Eid Mubarok!

#SalamJomblo

24 comments



Oke, sekarang angkaat tangaaan dong yg disini yg pada jombloooooo~

Eaaa, jomblo nih yeeee. Hahaaha. Tenang tenang. Disini gue ga bermaksud untuk nge-bully kalian kok. Kenapa? yap, karena gue sama kaya kalian. Sehati dan sepenanggungan. Terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Gue juga JOMBLO.



Ada ga sih disini yah pernah jadi korban bullying gara - gara status kejombloan lo. Karena gue pernah menjadi pelaku bullying terhadap kaum kaum fakir asmara a.k.a jomblo, jadi gue tau kalo kejombloan jadi sasaran empuk buat bahan kecengan. Itu ceritanya pas gue punya pacar. Berhubung gue udah putus, gue pun beralih posisi dari pelaku bullying menjadi korban bullying. Karma.

Di saat gue berada di posisi yg jadi korban, gue baru sadar kalo orang orang yg ngebully kita tentang kejombloan kita adalah orang - orang kampret. Kampret karena kita yg udah mengenaskan begini masih aja ditambahin beban berat dari mereka yg "tidak jomblo" ini. Satu hal yg gue juga sadari kalo gue dulu itu kampret banget. Hahaha. Gue dengan tega teganya mengompori mereka dengan status gue yg ga jomblo.

Tapi semenjak gue beralih profesi menjadi duta jomblo, kini gue mau membebaskan penderitaan - penderitaan yg dialami kaum jomblo selama ini. Mereka, kaum - kaum yg tidak berperikejombloan mengatakan kalo jomblo itu nasib kita. Derita kita. Membuat kita depresi. Membuat kita tenggelam dalam lautan luka dalam. Juga membuat kita tersesat dan tak tahu jalan pulang. Halah kenapa jadi butiran debu. Apa mereka ga tau? Gatau kalo kata - kata mereka kita banget? *hiks hiks*

Gue ada sedikit puisi nih buat lo semua yg masih jomblo

Hai, kaum jomblo. 
Sudah saatnya kita berubah. 
Kita buat iri mereka yg berasumsi telah berjodoh. 
Memang kita belum punya pasangan yg sah. 

Tapi kita setidaknya telah bebas dari bayang - bayang kekasih.
Terbebas dari kekangan. 
Terbebas dari drama yg tidak pernah berhenti.  
Tak selamanya pacaran akan menyenangkan. 
Terkadang mereka juga bermimpi. 
Tak terlalu terkekang dalam suatu ikatan.

Tak seharusnya kita merasa rendah diri. 
Ayo bangun dan berdiri. 
Kita perbaiki kualitas diri.
Bukan tentang mencari hati.
Tapi untuk menghormati diri.
Dan ingat suatu hari nanti.
Kita akan menemukan cinta sejati.
Yang akan bertahan sampai mati.


Widiiiih asik ga tuh puisi buatan gue. Keren kan keren. Kapan lagi gue bisa puitis kaya gini. Kalo gue boleh cerita. Bolehin gak yaah. Dulu gue juga begitu depresi ketika sehari abis putus ama si doi. Tiap hari mikirin dia. Gue cuma mikir,"Kok bisa ya ini terjadi". Tapi makin kesini, gue baru sadar kalo apa yg gue lakuin ini begitu bego. Ngapain gue membuang buang waktu untuk mikirin seseorang yg udah ga mikirin gue lagi. Wasting time banget gak sih. Untungnya gue punya sohib - sohib yg bisa melepaskan gue dari bayang - bayang dia. Gue bebas. Tapi itu gak bertahan lama. Cobaan dateng lagi sob. Gue sebagai jomblo menjadi korban bullying oleh orang - orang yg udah punya pacar. Hahaha. Awalnya sih gue kesel, tapi lama kelamaan gue baru sadar kenapa harus kesel sama mereka. Toh gue ngerasa ga suram suram amat jadi jomblo.



Meskipun sekarang udah ga ada yg bilang lagi selamat pagi, selamat makan, selamat tidur, lagi apa, kamu main sama siapa, dengan siapa, semalam berbuat apa, kini gue bisa bebas ngelakuin apa yg gue suka. Maen bareng temen, ikut kegiatan kampus, dan pedekatein cewe. Dulu pas masih pacaran, gue begitu takut kehilangan dia, takut kalo dia suka sama cowo laen, takut kalo dia dideketin cowo laen dan dianya mau. Tapi sekarang dengan status kejombloan yg gue sandang saat ini, gue belajar banyak hal. Belajar untuk mencintai diri dengan benar. Bagaimana kita bisa mencintai orang lain, kalo kita enggak mencintai diri kita sendiri. Kebanyakan orang - orang memaksakan dirinya untuk mencintai orang lain padahal dia belum mencintai dirinya sendiri. Alhasil pas pacaran dia cuma jadi tukang ojek yg siap nganterin doinya 24 jam tanpa digaji, atau jadi pelayan setia yg dengan entengnya memberikan apapun yg doinya pengenin. Miris. Mereka begitu tertekan. Ketika mereka begitu takut untuk kehilangan dia, di saat itu pula si dia menjauh dari genggamannya.



Disini gue gak bermaksud koar koar sana sini. Gue juga gak bermaksud untuk menghibur diri gue dan kalian akan kejombloan ini. Disini gue menekankan kalo jomblo itu bukan sesuatu yg buruk. Saat saat ini (jomblo maksute), kita bisa ningkatin kualitas dari diri kita, belajar yg banyak, kenal dengan temen - temen yg banyak. Sekali lagi, gue sebagai duta jomblo pengen kalian wahai kaum jomblo untuk tidak iri kepada mereka yg tidak berjomblo. Ketika mereka ngecengin kita, inget lo ga perlu bales kecengan mereka. Cukup buktiin kalo jomblo itu bahagia. Terakhir dari gue,ada sebuah kutipan yg belakangan sering gue baca. Kekasih itu bukan untuk melengkapi kebahagian kita, tapi kekasih itu tempat kita berbagi kebahagiaan. Karena pada dasarnya kita udah lengkap dan bahagia. :*

Ngarep Pada Pandangan Pertama

8 comments


Assalamualaikum ya akhi ya ukhtiiiii...#RamadhanModeOn

Uhuuuy, pastinya pada ga sabar nih buat ngeliat post gue selanjutnya. ihik. Biar pada banyak yg baca asik, gue mau ngepost ah tentang cinta - cintaan. Berhubung gue pernah mencintai seseorang dimana gue ga dicintainya , jadi gue mau curhat - curhat cantik tentang C.I.N.T.A. anyone,please give me a love song. 


Untuk pembaca blog gue yg punya penyakit jantung, asma, maag, sulit BAB hingga sulit mendapat pacar, gue harap kalian membaca dengan hati - hati postingan gue kali ini. Gue ga mau bertanggung jawab segala sesuatu pada anda karena pada malam itu aku ga ngapa - ngapain kamu. halah. 

Kali ini gue mau cerita tentang Cinta Pada Pandangan Pertama. What? Cinta? Gue yakin kalian pernah deh ngerasain getaran - getaran gempa bumi 10 skala ritcher dalam relung hati kalian ketika ngeliat seorang cewe atau cowo waktu pertama kali ketemu orang itu.



Syamsul sedang pergi jalan - jalan ke Mall untuk membeli sushi similikiti, titipan emaknya. Langsung aja Syamsul bergerak cepat pergi ke ujung Mall, tempat restoran HanaMasaSih berada. Saat mendekat pintu masuk resto, Syamsul terpana akan kecantikan dan keindahan betis dari Suminah, seorang gadis pelayan resto itu yg sedang membagikan kertas - kertas menu beserta harganya kepada pengunjung Mall yg lewat didepan resto tsb. Seketika Syamsul tiba di tepat di depan resto tempat sushi similikiti dijajakan, tampak ia malu malu memandang Suminah. Syamsul pun terkejut saat Suminah menatap dirinya sembari tersenyum manis dilanjutkan dengan gerakan ramah memberikan secarik kertas yg sedari tadi dipegangnya. Suminah lantas berkata kepada Syamsul yg terdiam kaku,"Mas, boleh dipilih makanannya.kita lagi ada diskon loh buat sushinya hari ini". Syamsul hanya mengangguk - angguk thdp apa yg dikatakan Suminah. Setelah itu, Suminah kembali ke posisi semula dengan masih membagikan kertas2 yg dipegangnya ke pengunjung2 lain. Bagaimana dengan Syamsul? Yah, dia gembira sepenuh hati. Dia berkata dalam hati,"ternyata dibalik kecantikan betisnya, dia juga pengertian sama aku. dia udah baik sama aku.tanpa aku bilang, dia udah mau ngasih diskon sushi yg mau aku beli.sepertinya dia soulmate aku.apakah ini cinta pada pandangan pertama?".

Setelah ngebaca cerita diatas, apa tanggapan lo? Kalo lo ketawa - ketiwi, gue anggap lo semua ngerti maksud gue. Pada dasarnya, setiap makhluk hidup di dunia ini mulai dari semut, gajah, belalang, monyet, manusia, manusia yg mirip monyet ataupun monyet yg mirip manusia pernah mengalami yg namanya ketertarikan terhadap lawan jenis. Kalo lo ga tertarik lawan jenis? berarti lo lebih hina dibanding monyet yg sifatnya ternyata juga sama kaya kita kalian, sifat ketertarikan dengan lawan jenis.

Seiring perkembangan zaman dari mulai kera berkembang sampai jadi homo sapiens, sifat ketertarikan ini mulai mengerucut namanya dan sekarang terkenal dengan sebutan "CINTA". Begitulah banyak orang menamainya. C.I.N.T.A. 5 huruf yg menurut gue cukup sakral untuk diumbar kemana mana. Salah satu jenis kejadian yg sering diumbar - umbar ya itu tadi. Cinta Pada Pandangan Pertama

Cinta Pada Pandangan Pertama ini tak lepas dari sudut pandang seorang anak adam beserta istrinya yang memaknai sebuah ketertarikan sesaat ketika bertemu dengan orang baru yg ditemuinya. Sambil curcol sikit, jadi tuh dulu gue pernah ketemu sama cewe. Cakep. Idaman gue banget deh. Dari situ gue mulai meyakinkan diri kalo gue sudah tersengat yg namanya Cinta Pada Pandangan Pertama. Gue mulai tuh kepo kepo doi dan dapetin nomernya dari temen2nya. Langsung deh cus gue sms, sok sok kenalan nanya itu persis kaya wartawan Buser mewawancarai tersangkanya. Sekali lagi ekspektasi tidak sesuai realita, balesan yg gue dapet cuma jawaban kaya orang Indonesia yg baru ngerti bahasa inggris. Yes or No doang. Dari situ gue hancur, gayung yg telah gue berikan ternyata tidak disambut olehnya. Mungkin satu kata yg pas yg gue rasakan saat itu adalah PEDIH. 

Pengalaman selalu mengajarkan kita untuk jadi pribadi yg lebih baik bukan? Sekarang gue sudah mengganti kata Cinta Pada Pandangan Pertama dengan Ngarep Pada Pandangan Pertama. Kata ngarep jauh lebih pas dibanding kata Cinta. Ketertarikan sesaat terhadap sesuatu dari lawan jenis itu bukan cinta melainkan rasa yg otomatis ada pada setiap manusia. Jadi buat lo orang yg masih berasumsi kalo lo udah tersambar petir yg bernama Cinta Pada Pandangan Pertama, lo cuma harus inget kalo cinta itu ga cuma ketertarikan sesaat terhadap kecantikan, kemachoan, kejantanan, kebetinaan dari seseorang. Cinta lebih dari itu!


Kefanaan Fanatisme

8 comments


Hai hai...kembali lagi nih ane ke goa tercinta.

Gak seru kayanya kalo gue ga ngepost tentang hal hal yang berbau politik. Sebenernya topik ini adalah topik yang paling males gue bahas. Alasannya sih ya ga perlu gue jabarin disini. Ntar lo jadi malah illfeel lagi sama muka postingan gue. Berhubung sebentar lagi ada pemilihan presiden dimana ada dua kubu yg saling "bertarung" memperebutkan mobil berplat RI 1, jadi gue mau bahas seputar itu. #stillmainstream. Eiiitsss, tapi disini gue mau mencoba senetral mungkin dalam ngebahasnya. Jadi maap maap aja nih buat kedua kubu harus gigit jari gak gue promoin presidennya.wkwkwk.

Rasa rasanya kita bareng - bareng ngeliat di media massa entah itu media cetak, elektronik ataupun e-media (sok english lo,tapi ngaco), udah banyak kampanye sejak akhir taun 2013. Kala itu (cieilah kala itu) banyak juga calon dari calon presiden ngiklan dimana - mana mulai dari bapak pengusaha yg sering tampil di tivi yg sering ngomong "Berani Kotor itu Baik", bapak - bapak yg ngeksis di tivi suka bagi bagi duit di acara quiz, atau om unyu yg suka meluk boneka beruang ucul. Yah, inilah fenomena musiman. Fenomena 4 tahunan sekali. Tapi bahasan gue ga berhenti sampai disitu aja. Lo tau kan semenjak negara api menyerang si aang dan naruto masih mencoba melawan kaguya serta captain tsubasa bersama hyuga yg pengen ngalahin carlos santana di brazil, para bapak - bapak ini ternyata ga jadi nyalon jadi presiden. Alhamdulillaah, ternyata tuhan telah memberikan hidayah ke mereka #eh. Kita semua tau kalo pada akhirnya hanya keluar 2 calon presiden aja. Ga kurang. Ga lebih.

Mungkin baru kali ini gue ngerasain gimana sengitnya persaingan pemilihan presiden. Mungkin lo udah pada tau kalo sekarang sebagian besar masyarakat Indonesia terbagi jadi dua kubu. Inget yah sebagian, ga semuanya. Tapi yg akan gue garis bawahi disini tentang sifat fanatisme dari kedua kubu itu.Sebelumnya mungkin gue bakal jelasin dulu artinya fanatisme itu sendiri. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, fanatisme yang dibaca fa·na·tis·me n adalah suatu keyakinan (kepercayaan) yg terlalu kuat thd ajaran (politik, agama, dsb). Nah biasanya, sebagian besar orang yg udah kecantol sifat fanatik ini bakal keras kepala, batu kalo udah ada opini yg bertentangan dari apa yg difanatikinnya.


Daripada gue bacot panjang lebar, mungkin langsung ajalah to the point. Kali gue bakal menganalogikan (lagi) antara sifat fanatik kedua kubu yg sering teriak teriak di segala macem media dengan:


1. Bocah Ingusan

Bocah ingusan A: kamu jelek, item, ceking anaknya pak Jarwo botak. wek wek wekk
Bocah ingusan B: kok ngatain aku.kamu gendut, cacingan, jomblo, dekil, idup lagi. 

Gue yakin seratus persen, lo pernah berada pada situasi itu. Saling mencela. Saling mencaci. Buat anak kecil, cara terbaik dan paling efisien untuk saling menjatuhkan lawan adalah dengan mencoba menjelek - jelekan rivalnya. Pastinya kalo lo udah saling dewasa, ga mungkin lagi kan lo saling ngata ngatain lagi. Ini sama kaya kejadian yg lagi banter diberitakan sekarang2 ini. Kedua kubu saling jelek - jelekin lawan politiknya. Masih mending kalo cuma sekedar main jelek - jelekkan. Lah kalo udah main fitnah fitnahan? Agak miris juga ngeliat orang2 dari elit maupun relawan politik yg seakan tutup mata terhadap prestasi kubu lawan. Mungkin kalo Soekarno diidupin lagi make edo tensei, pasti bakal mencak mencak dah ngeliat negaranya yg udah berumur tua tapi kelakuan masih kaya bocah SD yg nyebok aja mungkin belom bisa. Dan yg paling konyol adalah ketika ada masyarakat yg dengan mudahnya terhasut sama fitnahan fitnahan murahan itu. Typically bocah banget.

2. Overdosis


Menurut yg gue tonton di tivi, narkoba itu barang terlarang. Kenapa masih aja ada orang bego yg make tuh barang? Karena ketagihan. Pengen make terus. Berlebihan. Cuma berhenti kalo udah overdosis. 

Seperti yg gue jelasin di awal, kalo analogi ini cuma buat orang2 yg fanatik aja.Pastinya lo pernah ngeliat temen lo ngepost ini itu di FB, twitter, atau media apapun tentang capres X. Lo pantengin dia deh. Dia pasti ga bakal cuma ngepost satu atau dua artikel, tapi banyak banget artikelnya. Dia ga pernah ngefilter artikelnya. Dia baca dan kalo ternyata isinya membangga2kan pilihannya, dia bakal post. Kalo misalkan dia baca artikel yg ngemuat kejelekan lawan pilihannya, dia post juga. Siklus ini juga bakal terjadi paralel dengan pendukung fanatik satunya. Jadinya, home FB, twitter, path, friendster kebanyakan isinya cuma caci maki doang. Cape. Cape Mata, Cape Hati. Apalagi ini bulan puasa. Mereka mungkin bakal overdosis ketika proses pemilihan selesai. Tapi mungkin aja masih berlanjut dengan tetap tidak terima kalo pihak mereka kalah. Kita lihat saja nanti.

3. Topi Miring


TV A nayangin si X mulu. TV B nayangin si Y mulu. Koran P bangga - banggain si X mulu. Koran Q jelek jelekin si X mulu.

Gue bingung deh sama beberapa media jurnalistik di Indonesia. Gue pernah baca kalo seharusnya pemberitaan media itu ga boleh memihak kecuali untuk kepentingan publik. Dan ngeliat media media yg tidak netral itu, gue ngeliat sebagai orang yg lagi mabok abis minum topi miring. Ga bisa berjalan tegak. Pasti selalu miring ke kiri atau ke kanan.


Melihat itu semua gue pikir kalau kita masih belum dewasa. Masih butuh banyak pembelajaran sana sini untuk bisa jadi lebih baik. Gak selamanya menjelek - jelekkan orang akan membuat kita lebih tinggi dibanding orang yg kita jelek - jelekkin. Ketika ada orang yg berprestasi, mungkin kita jgn cuma diam dan mencerca dengan segala sifat negatif thinking kita. Sudah saatnya kita juga harus bergerak dan membuat prestasi sendiri. Buat para kedua kubu, yuuk kita sama sama bahu membahu buat negeri ini lebih baik. Sekarang bukan jamannya untuk saling gontok gontokan serta masih menutup mata. Bela yang benar dan akui kalau ada kesalahan.

Sebelumnya gue mau minta maaf kalo ada banyak kesalahan kalo ga sesuai dengan sudut pandang lo lo pada. Peace berooooo. Semoga lo pada ga golput yah abis baca postingan gue. Karena satu suara lo sangat dibutuhkan kalo pada akhirnya suara yg ada berakhir seri :)