Fenomena Terkampret (part 2)

4 comments
Seiring waktu yang terus berjalan, dan seiring kamu yang terus kurindukan, banyak dari kita pasti sudah mengalami kejadian - kejadian unik mulai dari non mistik sampai mistik. Salah satu kejadian yang akan paling dikenang dan sering menimpa ke semua rakyat di muka bumi ini, ya, tidak lain tidak bukan adalah Fenomena Terkampret. Suatu fenomena yang menghinggapi diri kita sampe - sampe kita spontan ngomong, "kampret, kok bisa - bisanya sih".

Lanjutan dari fenomena - fenomena yang udah gue bahas di posting-an terdahulu (Baca: Fenomena Terkampret), kali ini gue bakal ngebahas kejadian - kejadian lain yang gak kalah kampretnya sama yang sebelumnya.

1. Hujan


Cerita dimulai ketika Baskoro, bukan nama sebenarnya, sedang merencanakan nge-date malem mingguan sama si doi, Yuksri. Hati Baskoro berbuncah - buncah mengetahui bahwa malam ini adalah malam 7 harian doi dengan gebetannya. Tak sabar, di siang yang cukup terik, Baskoro menelepon Yuksri untuk mengajak bersiap - siap agar sore harinya bisa langsung pergi. Ketika sore tiba, Baskoro yang saat itu sedang memakai baju barunya kaget setengah mati, Baskoro kaget bahwa cuaca yang tadi siang sangat panas berubah menjadi mendung, tanda turun hujan akan tiba. Namun, Baskoro tetap berbesar hati. Untuk cinta kepada Yuksri, hujan badai akan dilewati. Sesaat setelah menyalakan motornya, geluduk menyerang kompleknya. Hujan dan angin bergabung menjadi satu. Ibu dari Baskoro lantas kemudian melarang Baskoro untuk pergi. Apa daya, Baskoro yang punya penyakit masuk angin akut tidak jadi pergi. Lantas, ia menelepon Yuksri dengan perasaan sedih. Yuksri, yang merupakan seorang yang percaya mitos, langsung bicara ke Baskoro bahwa ia mau putus dengan Baskoro. Yuksri percaya bahwa alam tidak merestui hubungan mereka yang sudah sampai tujuh harian tersebut.

Kesel gak sih lo, ketika udah rapih - rapih mau berangkat ke suatu tempat terus tiba - tiba negara ujan menyerang. Tadinya yang udah semangat pengen pergi jadi ga jadi berangkat gara - gara ujan. Kalo misalkan masih tetep mau pergi ya paling enak kalo punya mobil, lah kalo ga punya. Makin harus berjuang lagi aja buat pergi. Mulai dari nyiapin payung, jas ujan. Kena cipratan kalo lo naek motor.  Namanya juga kejadian, pasti ada pro kontranya. Kontra buat orang - orang yang emang sengaja mau pergi. Ujan menjadi penghambat bagi kepergian mereka. Buat yang pro, hujan adalah anugerah bagi mereka. Mereka yang haus akan air, haus akan udara yang adem, dan yang terakhir haus akan kasih sayang. Kampret sih, yah tapi mau gimana lagi. Toh alam sedang berkehendak. Yang bisa kita lakuin cuma menikmatinya.

2. Balas SMS


Celenting....Bunyi hape Suroto memecah suasana kamarnya yang sepi. Suroto, pemuda 18 tahunan, merasa sedang asik - asiknya pedekate sama Sundari. Setiap malam pasti Suroto selalu menanyakan Sundari perihal kegiatan - kegiatan yang telah dijalani Sundari pada hari itu. Boleh dibilang, Suroto cinta mati dengan Sundari sejak pertemuannya dengan Sundari di toko konter pulsa 2 bulan silam. Sedetik setelah balasan "iya" dari Sundari, Suroto langsung membalas pesan singkat dengan panjang hampir dua essay. Tak lama, sekitar dua harian, Sundari membalas pesan Suroto dengan "ok". Hanya dua kata yang mampu Sundari curahkan untuk Suroto. Bagi Suroto, balasan dari Sundari menandakan kesederhanaan cinta Sundari kepada dirinya. Cinta yang diidam - idamkan bagi setiap orang bukan?

Sedih gak sih kalo lo lagi butuh sama seseorang atau lo lagi pedekate sama gebetan tapi direspon ala kadarnya. Emang sih ada sebagian orang yang emang sibuk jadi agak lama bales - balesin sms yang dia dapet. Nah kalo ada orang, udah lama banget balesnya ditambah kata - kata yang dia kirim ga niat banget macem "oke deh", "hahaha", "oh gitu", dan kata singkat lainnya. Kampret memang. Saran gue nih yah buat yang sedang ngegebet, mending mundur terhormat aja deh kalo udah ada tanda - tanda kaya gitu. Cari yang bisa menghargai lo. #curhatanjomblobijak #jomblosokmemotivasi #tetapjomblo

3. Tugas dan Mati Lampu



Kamis malam, telepon berdering. Kriiingggg. Suparjo mengangkat, kemudian berbicara sembari menolak ajakan temannya, Rajo. Suparjo ternyata diajak oleh Rajo untuk hang out ke kampung sebelah. Alasan penolakan yang dilakukan Suparjo terbilang sederhana. Tugas. Suparjo tidak akan membuat tugasnya terbengkalai lagi setelah sebulan menunda - nunda tugasnya akibat selalu bermain dengan Rajo. Tepat malam itu, Suparjo harus mengumpulkan tugas tersebut kalau tidak Suparjo tidak bisa naik kelas lagi. Sedang asik - asiknya ngerjain tugas, suasana malam yang tadinya dihinggapi suasana semilir angin yang melambai kini berubah menjadi angin yang menampar setiap benda yang dilewatinya. Suasana malam itu menjadi riuh karena diluar sedang hujan lebat. Suparjo menghiraukan apa yang sedang terjadi di luar, dia sedang fokus untuk mengerjakan tugasnya sampai kelar. Hingga suatu waktu, bunyi gelegar petir menggelegar. Satu menit kemudian. Deg. Jantung Suparjo berhenti sesaat menyaksikan gelapnya ruangan. Mati listrik dan mati pula komputer yang sedang dipakai Suparjo untuk mengerjakan tugasnya. Satu kalimat yang ada di pikiran Suparjo, "matilah awak pula ini". 

Kalo udah begitu, kelar udah idup lo, men. Gue pernah sekali kejadian kaya gini, rasanya nyesek abis. Disaat lo hampir nyelesaiin tugas yang udah lo buat, tiba - tiba PLN tanpa merasa berdosa, matiin listrik setengah komplek. Bayangin men SETENGAH KOMPLEK. Jadi cuma sebagian dari komplek area kosan gue yang mati lampu. Dan yang lebih suenya, gedung kosan gue yang dimatiin lampunya. Sedih memang, yang hanya bisa gue lakuin adalah meratapi nasib tugas gue dan nasib mengapa gue masih jomblo sampai detik ini.

4 comments:

  1. yaaa begitulah...PLN kudu disanjung2 kalik biar ga main mota matiin listrik
    tapi buat para pekerjanya yang uda full 24 jam si aku kasi jempul hehe

    ReplyDelete
  2. Bahahah.. Iya nih, sering banget mati lampu pas masih kuliah. Sekarang uda ngga pernah lagi. Alhamdulillah.. :D

    Pernah pas lagi kencan sama pacal, mau main ke taman, eh hujan deres. Mana malam Minggu lagi. Huhuhu.. :'

    ReplyDelete
  3. yang paling kampret momen itu yang no 2, sms/bbm dah panjang dibales cuma oh

    ReplyDelete
  4. Kesel banget tuh kalo udah rapih - rapih mau cus kemana gitu terus ujan kampret ga jadi kesananya gara-gara hujan menghampiri.

    ReplyDelete